Tuesday, May 19, 2015

DokterCom >>> Menerima Pesananan Website :

1. Sekolah
2. Kantor
3. Rumah Makan
4. Perusahaan
5. Toko
6. Pribadi, dll

Juga menerima:
1. Pemasangan/Perbaikan (Perawatan) Jaringan LAN
2. Reparasi/Perbaikan PC
3. Perbaikan Printer
4. Scan Virus
5. Mencari Data Hilang
6. Perbaikan System Android
7. Pemasangan nomor pelacak, alarm android, dll
8. Les Private
9. Pembuatan Kartu Pelajar
10. Undangan
11. Pembimbingan penyusunan Proposal, Makalah, Skripsi, dll
12. Pengetikan
13. dan menangani masalah komputer/laptop/android lainnya.

Bagi anda yang berminat menggunakan jasa kami silahkan hubungi :
HP : AS; 085239795067
        XL; 087766677255
PIN : 7C1BFC76
Email : irman1128@gmail.com
Web : http://irbima-doktercom.blogspot.co.id

Harus Belajar Menghadapi Resiko

Banyak orang selalu beranggapan bahwa untuk memulai usaha mandiri itu sesuatu yang riskan, wirausaha itu sesuatu yang penuh resiko, dunia bisnis itu kejam. Akibatnya karena takut dengan resiko, banyak orang menjadi kesulitan untuk bisa memulai usaha. Itulah sebabnya jika kita mendapatkan informasi dari orang yang salah. Ibarat orang buta dituntun oleh orang buta.

Jika memang memulai usaha itu sesuatu yang riskan, tentu dunia ini sepi dari para pengusaha, para penjual, pasar-pasar dan pusat-pusat perbelanjaan lainnya. Nyatanya sepanjang tahun selalu bemunculan pengusaha baru yang sukses, dibangunnya pusat-pusat perbelanjaan, toko-toko dipinggir jalan, produk-produk baru bermunculan. Itu menandakan bahwa dunia usaha terus bergeliat sepanjang siang dan malam.
Orang-orang yang mengatakan bahwa dunia usaha itu penuh resiko karena ada beberapa alasan utama yaitu :
  1. Mereka belum terlatih untuk menjadi pengusaha. Ingat waktu anda belum bisa naik sepeda, tentu jika mengemudikan sepeda itu sendiri akan penuh resiko. Anda perlu berlatih keras untuk bisa mengemudikan sepeda sendiri.
  2. Banyak pengusaha baru kurang kendali atau tidak terkendali. Walaupun Anda sudah bisa mengendarai sepeda, yang namanya resiko jatuh mungkin tetap ada. Namun mengendarai sepeda dengan melepaskan tangan dari kemudi tentu benar-benar penuh resiko. Jika Anda orang yang tidak disiplin, tidak mempunyai rencana, dan tidak ada tekad yang kuat, maka kendali-kendali yang ada dalam usaha tidak banyak berarti.
  3. Orang-orang mengatakan berbisnis itu penuh resiko, itu karena mereka melihatnya hanya dari sisi luarnya saja. Mereka melihat dunia usaha dari sisi yang salah. Sebetulnya yang beresiko itu Anda, itu jika Anda tidak mempunyai keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha. Apalagi jika Anda belum melek finansial.
Ada sesuatu yang saya dapati dari orang-orang yang telah berhasil, adalah justru mereka berhasil dalam kariernya berkat keberanian menghadapi resiko dari kesalahan yang mereka buat. Seperti apa kata orang terkenal.

  • “Ada hikmah tertentu yang tersembunyi dibalik setiap resiko kesalahan.” (Robert T. kyosaki).
  • “Kesuksesan adalah kemampuan untuk beranjak dari satu resiko kesalahan ke kesalahan lainnya tanpa kehilangan antusiasme.” (Winston Churchill).

Monday, May 18, 2015

Resiko itu bukan kehancuran

Menghindar atau takut dari yang namanya resiko adalah sesuatu hal yang wajar, tapi kalau sampai kita selalu terbayang dengan keharusan untuk selalu berbuat sesuatu yang tidak mengandung resiko, akhirnya yang terjadi adalah kita tidak akan melakukan apa-apa, dan sebetulnya itu adalah suatu kesalahan, suatu kesalahan besar. Orang seperti itu banyak disekitar kita, mungkin Anda atau saya salah satunya.


Resiko adalah suatu akibat dari terjadinya penyimpangan dari apa yang diharapkan ( rencana ). Jika penyimpangan segera diatasi, maka penyimpangan itu dapat diarahkan kepada yang lebih baik.

Dengan adanya perbaikan atau penyesuaian dari penyebab terjadinya resiko, tingkat keberhasilan bisa lebih besar, resiko kesalahan tidak harus menjadi kegagalan atau kehancuran.
Ingat resiko adalah dampak dari kesalahan bukan kehancuran, itu sesuatu penyimpangan dan itu bisa diperbaiki. Jadi seharusnya Anda tidak perlu takut dengan resiko. Jika Anda takut dengan resiko dan tidak memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi, masa kegagalan atau kesulitan akan datang dengan sendirinya. Karena Anda tidak bisa melihat sisi lain dari sebuah koin.
Anda tahu dengan Edison, ia telah mencurahkan seluruh tenaga dan waktunya, serta menghabiskan uang sebanyak 40.000 dollar dalam kurun waktu dua tahun begitu banyak melakukan kesalahan-kesalahan untuk percobaan membuat lampu pijar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya. Anda bisa bayangkan jika Edison bekerja di suatu perusahaan besar, mungkin belum sampai beberapa bulan melakukan percobaan yang selalu salah, Edison pasti sudah menanggung RESIKO diberhentikan dari pekerjaannya.

Salah satu pelajaran yang ditulis oleh Robert T. Kyosaki adalah :
“Hal resiko pertama yang terjadi setelah kamu berbuat kesalahan, adalah bahwa kamu akan menjadi bingung dan marah. Bingung dan marah karena penasaran. Pada saat marah seperti itu, sebetulnya Anda bisa menilai sendiri watak atau karakter siapa diri Anda yang sebenarnya.”

Sunday, May 17, 2015

Saya Harus Bisa

Mentolerir resiko dari suatu kesalahan

Jika Anda melihat anak kecil atau orang dewasa belajar bersepeda.
  • Perhatikan, Anda akan tahu sepandai-pandai orang tersebut, sekecil apapun kesalahannya bahwa orang itu akan melakukan kesalahan dan beresiko jatuh.
  • Anda ajarkan bagaimana bersepeda, bagaimanapun bahwa orang itu akan melakukan kesalahan dan tentu beresiko jatuh.
  • Orang itu akan merasa bisa, jika ia sudah melampaui satu, dua atau mungkin beberapa puluh kali bagaimana rasanya apa itu jatuh, itulah resikonya.
  • Kemudian dengan tiba-tiba Anda melihat ia tidak jatuh lagi, dia mulai mengayuh pedal, sepeda itu mulai meluncur. Anda perhatikan ekspresinya, ia begitu senangnya dan lupa akan lukanya. Karena sebuah dunia yang benar-benar baru terbuka baginya.
Itulah keajaiban (hikmah) yang ada jika Anda berani menghadapi resiko.

Bagaimana Implementasinya ?

Dalam hidup ini perlu adanya perencanaan tekhnis untuk mencapai tujuan. Dengan begitu jika setiap terjadi kesalahan anda bisa tahu karena adanya penyimpangan. Bermain judi, kalah atau menang itu bukan karena perencanaan, tapi karena kebetulan. Dengan adanya perencanaan Anda bisa tahu, apakah penyimpangan itu karena kesalahan atau kebetulan. Kebetulan adalah sesuatu yang tidak direncanakan.
Apakah hidup Anda selalu berada dalam kebetulan saja ?
Salah satu tindakan terbaik dari Anda, adalah menyiapkan rencana cara bagaimana mengantisipasi, mengatasi dan memperkecil suatu resiko yang bisa diperkirakan akan timbul dikemudian hari.
Resiko dari kesalahan hanya bisa diperbaiki dengan kesalahan-kesalahan sebelumnya. Artinya dengan terjadinya resiko Anda mendapat pengalaman. Kesalahan yang hanya baru sekali belum menjadi pelajaran buat Anda, kalau Anda berpikir “Aku tidak akan mengulangi lagi kesalahan”, itu sebetulnya Anda belum banyak belajar. Sebagai orang yang berkepribadian akan bertanggung jawab dan akan mengendalikan apa yang dikatakan, seharusnya Anda berkata “Pelajaran apa yang harus saya peroleh dari kesalahan ini.”
Resiko dari kesalahan mempunyai tingkatan-tingkatan. untuk merencanakan sesuatu mulailah dari yang sederhana dahulu. Mulailah dahulu belajar merangkak sebelum Anda bisa berjalan. Begitulah seterusnya sampai Anda bisa berlari secepat angin tanpa khawatir.
Sehingga suatu hari Anda berani melakukan pekerjaan besar walaupun Anda tahu kalau itu orang lain mungkin akan menghadapi resiko besar, tapi tidak buat Anda.

Berani menghadapi resiko membuat hidup lebih berkwalitas

Saya banyak mendapatkan pandangan dari buku Pak Robert mengenai resiko, kesalahan dan kegagalan sebagai bagian tak terpisahkan dari pengembangan manusia.
Kita sering marah sendiri jika menghadapi hal itu, jadi dari pada menghindari resiko, kesalahan dan kegagalan, mari kita belajar mengelolanya. Mari kita marah untuk bertanya-tanya apa yang dapat saya pelajari dari kesalahan ini. Dengan begitu Kita tidak menyia-nyiakan marah serta mutiara kebijaksanaan yang sangat berharga.

Menjadi bijaksana tentunya membuat kwalitas hidup Anda akan meningkat dengan sendirinya. Mudah-mudahan saya tidak berbuat sesuatu yang bersiko dengan menulis artikel ini. Saya perlu kebijaksanaan Anda. Resiko yang positip tentunya.

8 Kiat Motivasi dalam Berbisnis

Dalam menjalani bisnis sendiri, motivasi dalam diri Anda tidak boleh lemah.

Anda harus memelihara motivasi agar selalu membara, bahkan menularkannya kepada seluruh karyawan Anda. Geoffrey James, penulis Business to Business Selling: Power Words and Strategies From the World's Top Sales Experts, memberi beberapa tip untuk Anda. Inilah 8 jurus yang bisa Anda praktekkan dalam mengarungi samudra bisnis:

1. Kondisikan pikiran Anda. Latihlah agar Anda selalu berpikir positif sekaligus menyingkirkan pikiran-pikiran negatif.

2. Hindari orang-orang negatif. Mereka akan menguras energi Anda. Bergaul dengan mereka sama saja dengan melukai kaki Anda sendiri.

3. Carilah orang-orang yang termotivasi. Energi mereka akan menular kepada Anda dan strategi sukses mereka dapat Anda tiru.

4. Bertindaklah dengan target yang lebih tinggi. Setiap aktivitas yang tidak berhubungan dengan gol yang lebih tinggi sebaiknya dihindari karena akan membuat energi Anda sia-sia.

5. Rayakan kegagalan Anda. Pelajaran paling berharga dalam hidup dipetik dari hal-hal yang tak bisa Anda capai. Sediakan waktu untuk memahami kegagalan Anda.

6. Hindari target-target yang lemah. Target adalah jiwa dari sebuah keberhasilan, jadi jangan pernah mulai dengan, "saya akan coba. Selalu katakan, "Saya akan" atau "saya harus"

7. Berpikir sebelum bicara. Diam lebih baik dari pada mengekspresikan sesuatu yang bukan menjadi tujuan Anda.

8. Ingatlah: Tidak mencoba adalah satu-satunya kesalahan Anda. Jika Anda tidak bertindak, Anda gagal dan tidak belajar dari pengalaman. (DS)